Misalnyaponsel yang memiliki fitur pengenalan wajah hingga asisten pribadi virtual seperti Siri di iPhone atau Google Assistant di Android, atau hasil pencarian dari search engine seperti Google, Bing, dan Yahoo!. Tak hanya industri teknologi yang diuntungkan dengan machine learning, tetapi juga industri otomotif,
Perkembanganilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang sangat cepat serta globalisasi yang dewasa ini terjadi berdampak positif dan negatif terhadap kehidupan masyarakat, baik kehidupan individu maupun sosial kemasyarakatan. Bangsa-bangsa kini hidup di dalam dunia yang tidak mengenal batas dengan tata informasi dan komunikasi yang terbuka
tekonologiinformasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses,penggunaan sebagai alat bantu,manipulasi,dan pengelolaan informasi. sedangkan teknologi komunikasi adalah segaa sesuaatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya
Nah Saudara mahasiswa, apakah Anda sudah mengerti dengan apa yang dimaksud dengan ilmu Farmasi Fisika. Jadi, ilmu ini menggabungkan Fisika Dasar dan ilmu Farmasi. Selain itu, ilmu ini akan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi. Jadi ilmu ini, bukan ilmu yang stagnan, melainkan ilmu yang berkembang.
Kemudian hubungan yang hangat dan ramah mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berkomunikasi lebih baik. Sebab komunikasi yang terjalin setiap hari berfungsi untuk memupuk dan memelihara hubungan kita dengan lingkungan. ekspesi wajah dan kontak mata, juga penggunaan objek seperti baju, potongan rambut dsb, serta cara bicara seperti
LKJrG. Jakarta - Pengenalan wajah adalah satu dari sekian banyak teknologi yang kini tengah dikembangkan oleh banyak perusahaan teknologi. Teknologi ini memiliki banyak manfaat, seperti untuk keamanan perangkat mobile, mengakses rekening bank, dan melakukan pembayaran digital. Namun di sisi lain, pengenalan wajah dikhawatirkan bisa digunakan untuk hal-hal negatif. Lalu, apakah kita harus takut dengan teknologi pengenalan wajah? Simak artikel menarik yang ditulis oleh Rob Sherman, Deputy Chief Privacy Officer Facebook, berikut ini. Kata "pengenalan wajah" dapat membuat orang merasa tidak nyaman, membayangkan gambaran masa depan suram atau distopia dari fiksi ilmiah. Mungkinkah ini digunakan seseorang untuk mengenali orang lain di jalanan? Apakah sebuah lembaga yang mengumpulkan database gambar massal bisa menyalahgunakannya untuk melanggar privasi atau hak seseorang? Dengan semakin banyaknya lembaga pemerintah dan lembaga non-pemerintah, perusahaan, dan lainnya menggunakan teknologi pengenalan wajah dengan cara-cara baru, orang-orang ingin memahami bagaimana privasi mereka dilindungi dan pilihan apa yang mereka miliki atas penggunaan teknologi ini. Teknologi Pengenalan Wajah Makin Mumpuni di 2018 Vivo Pastikan Teknologi Pengenalan Wajah di V7 Sulit Dibobol Teknologi Pengenalan Wajah Bantu Polisi Tangkap Penjahat Seperti kebanyakan alat lainnya, pengenalan wajah dapat digunakan untuk tujuan baik, seperti membantu orang membuka kunci perangkat selulernya dengan aman, mengakses rekening bank, dan melakukan pembayaran digital. Ini dapat membantu orang mengelola foto dan membagikannya dengan teman. Alat ini bahkan bisa digunakan untuk menemukan anak yang hilang dan diculik serta untuk membantu petugas mengonfirmasi apakah wisatawan memiliki paspor asli. Tetapi alat tersebut juga dapat digunakan dengan cara yang mengkhawatirkan. Sebagian orang telah mengungkapkan kekhawatiran mereka bahwa penegak hukum akan menggunakan teknologi ini. Lainnya melihat adanya potensi bias ras dari penggunaan teknologi ini karena sistem pengenalan wajah akan cenderung salah mengidentifikasi atau gagal mengidentifikasi orang keturunan Afrika di Amerika Serikat dibanding ras lainnya. Dan meskipun ada proposal untuk mengatur pengenalan wajah, tidak ada konsensus tentang bagaimana cara melakukannya, dan beberapa pendekatan dikritik karena gagal untuk fokus pada potensi penggunaan yang paling berbahaya. Kekhawatiran ini bukanlah hal baru. Masyarakat sering kali menyambut sebuah inovasi baru seraya berupaya memaksimalkan potensi manfaatnya. Pada tahun 1888 misalnya, sebuah surat kabar pada waktu itu menayangkan artikel berjudul “Beware the Kodak” saat berbagai perangkat murah memasuki pasar dan fotografi pun menjadi tersedia untuk masyarakat umum. Mereka menyebutnya sebagai “teror baru untuk aktivitas piknik.” Menghadapi munculnya fotografi amatir untuk pertama kalinya, masyarakat bisa saja membatasi pemanfaatan teknologi ini dan secara fundamental mengubah cara bagaimana sebuah sejarah didokumentasikan selama lebih dari seabad. Sebaliknya, regulator saat itu memutuskan untuk hanya mengambil tindakan atas pemanfaatan teknologi yang mungkin mengkhawatirkan-misalnya dengan melarang penguntitan atau pelanggaran privasi-dan bukan mengharuskan orang untuk mendapatkan izin sebelum menggunakan “teknologi kamera” atau memberikan pernyataan kesediaannya secara tertulis sebelum mereka akan muncul di foto. Akhirnya, orang pun menjadi semakin familiar akan teknologi kamera ini sehingga norma sosial pun berubah dan dunia pun memutuskan bahwa manfaat fotografi pribadi jauh melebihi risikonya.
JAKARTA-Kamera berkualitas tinggi pada perangkat seluler telah membuat fitur pengenalan wajah menjadi pilihan yang layak untuk otentikasi dan juga identifikasi. iPhone X dan Xs dari Apple, misalnya, memiliki teknologi Face ID yang memungkinkan pengguna membuka kunci ponsel mereka dengan face recognition yang dipetakan oleh kamera ponsel. Perangkat lunak ponsel, yang dirancang dengan pemodelan 3D untuk mencegah pemalsuan foto, menangkap dan membandingkan lebih dari 30 ribu variabel. Face ID dapat digunakan untuk mengautentikasi pembelian dengan Apple Pay dan di iTunes Store, App Store, dan iBooks Store. Apple mengenkripsi dan menyimpan data sidik jari di cloud, tetapi autentikasi dilakukan langsung di perangkat. Smart advertisements atau iklan pintar di bandara juga sekarang dapat mengidentifikasi jenis kelamin, etnis, dan perkiraan usia orang yang lewat dan menargetkan iklan ke demografi orang tersebut. Facebook menggunakan perangkat lunak face recognition untuk menandai individu dalam foto. Setiap kali seseorang ditandai dalam sebuah foto, Facebook menyimpan informasi pemetaan tentang karakteristik wajah orang tersebut. Setelah data yang cukup terkumpul, perangkat lunak dapat menggunakan informasi tersebut untuk mengidentifikasi wajah seseorang ketika muncul di foto baru. Untuk melindungi privasi seseorang, sebuah fitur yang disebut Photo Review akan memberitahukan anggota Facebook yang telah teridentifikasi. Contoh lain dari pengenalan wajah adalah Amazon, MasterCard, dan Alibaba, yang telah meluncurkan metode pembayaran dengan pengenalan wajah yang biasa disebut sebagai pembayaran selfie. Aplikasi Google Arts & Culture menggunakan pengenal wajah untuk mengidentifikasi pengunjung museum dengan mencocokkan sidik jari orang asli dengan sidik jari potret. Pengembang dapat menggunakan Amazon Recognition, sebuah layanan analisis gambar yang merupakan bagian dari rangkaian Amazon AI, untuk menambahkan fitur pengenalan dan analisis wajah ke dalam aplikasi. Google menyediakan kemampuan serupa dengan Google Cloud Vision API. Teknologi ini, yang menggunakan pembelajaran mesin untuk mendeteksi, mencocokkan, dan mengidentifikasi wajah, digunakan dalam berbagai macam cara, termasuk hiburan dan pemasaran. Sistem permainan gerak Kinect, misalnya, menggunakan pengenalan wajah untuk membedakan antar pemain.
jelaskan yang dimaksud dengan teknologi pengenalan wajah